Social Icons

Pages

Thursday, May 20, 2010

Review Thomas dan Uber Cup 2010

Pertandingan piala Thomas dan Uber sudah berlalu kurang lebih empat hari dari hari ini. Dapat dibilang sudah terlambat untuk membicarakan hal ini, tetapi kerinduan Dhie untuk membahas topic tentang bulu tangkis ini begitu besar serta kecintaan Dhie terhadap dunia bulu tangkis tidak dapat dielakan khususnya dunia bulu tangkis Indonesia. So tidak ada salahnya walaupun sudah terlambat Dhie membahas tentang dunia bulu tangkis ini.

Kita harus tetap puas dan berbangga terhadap team Thomas dan Uber Indonesia, setidaknya mereka bisa mencapai posisi sesuai dengan harapan. Dhie yakin banget mereka sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa lakukan. Thomas mencapai final dan Uber mencapai semi final, menurut Dhie suatu prestasi yang cukup memuaskan dan membanggakan. Bukan berarti team Thomas dan Uber berpuas diri dengan hasil ini, mereka masih harus banyak pekerjaan rumah yang dilakukan serta dibereskan

Kita mulai mebahasa Uber Cup terlebih dahulu. Dhie mengucapkan congratulation terhadap team Uber Korea Selatan yang berhasil mengambil piala Uber dari negeri tirai bamboo. Suatu prestasi yang membanggakan sekali untuk team Uber Korea karena bukan hanya saja dapat mengalahkan negara terkuat yang sudah pernah memegang piala uber sebanyak 11 kali dan juara bertahan selama 6 kali berturut – turut, tetapi piala Uber kali ini pun menjadi piala pertama untuk Korea Selatan selama Korea Selatan mengikuti perhelatan ajang Uber Cup.

Perjuangan team Uber Korea Selatan pantaslah ditiru oleh team siapapun termasuk team Indonesia baik Thomas maupun Uber. Team Uber Korea Selatan bermain begitu ngotot, pantang menyerah dan menyerahkan segala kekuatannya sampai titik darah penghabisan serta percaya bahwa mereka bisa mengalahkan team China. Team Korea begitu gigih karena setiap bola mereka kejar walaupun bola itu sulit, sehingga kita pun sebagai penonton dapat melihat perjuangan yang maksimal dilakukan oleh para putrid Korea. Ketatnya peraihan angka – angka pun membuat pertandingan ini menjadi pertandingan yang paling seru di ajang piala Thomas dan Uber tahun ini.

Untuk Uber Indonesia mencapai semifinal memang suatu pencapaian yang sudah maksimal karena bertemu dengan China di semifinal sangat menyulitkan srikandi kita untuk menembus final. Bukan maksud meremehkan team srikandi Indonesia kita, tetapi memang kenyataannya kekuatan putri China terlalu kuat untuk team srikandi Indonesia. Team srikandi kita langsung kalah telak 3 – 0 dari China. Maria Febe, Greysia & Meiliana, serta Ardiyanti tidak bisa memberikan point kepada Indonesia, sehingga dengan tiga partai saja Indonesia sudah harus membiarkan China melenggang ke final.

Berpindah kepada Thomas, jujur Dhie tidak menonton final ini karena ada urusan keluarga. Sungguh menyedihkan tidak bisa melihat team anak bangsa bertanding di final piala Thomas. Walaupun tidak bisa menonton secara full, Dhie tetep menyolong – nyolong lihat pertandingan Thomas dengan TV yang Dhie temui sedang memutar acara tersebut serta Dhie juga memantau pertandingan mereka dari twitter. Untung saja banyak sekali orang yang berkomentar tentang pertandingan tersebut serta adanya kompas.com yang menyajikan berita begitu cepat, sehingga informasi yang Dhie terima pun begitu ter-update.

Menurut Dhie team Thomas Indonesia memiliki kekuatan yang seimbang dengan team Thomas China menurut Dhie. Jujur Dhie memiliki sedikit kekecewaan terhadap team Thomas Indonesia khususnya kepada tunggal pertama Indonesia yaitu Taufik Hidayat. Di set pertama Taufik melawan Lin Dan, Taufik menyerah 7 – 21. Bayangkan itu di set pertama dimana semestinya di set itulah terjadi pertarungan yang begitu alot. Taufik adalah ujung tombak team Thomas Indonesia, tetapi dia tidak memberikan contoh kepada yang lainnya. Memang di babak kedua Taufik bangkit, tetapi menurut Dhie kepercayaan diri Lin Dan sudah terlalu melambung tinggi untuk dapat mengalahkan Taufik Hidayat.

Di dua partai lagi yaitu Markis Kido & Hendra Setiawan serta Simon Santoso, Dhie cukup puas karena mereka sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa lakukan. Mereka bertanding secara rubber set dan hasil akhir perolehan angka pun begitu ketat. Markis Kido dan Hendra Setiawan memaksa lawan untuk bermain juice di set pertama walaupun akhirnya dimenangkan oleh pihak lawan. Simon Santoso pun memperlihatkan pertarungan yang sengit hampir saja dia bermain juice seperti ganda Indonesia sebelumnya, tetapi Simon menutup pertandingan set pertama dengan 21 – 19 untuk kemenangan Simon.

Sayangnya Markis/Hendra dan Simon di set terakhir mengalami permainan yang anti-klimaks, sehingga China berhasil menggempur mereka habis – habisan. Untuk Markis/Hendra mereka masih dapat memberikan perlawanan sampai di angka 12. Perjuangan Simon semakin berat di set ketiga karena informasi yang Dhie dapat terjadi sebuah ketidak adilan dengan keputusan wasit yang dijatuhkan kepada Simon, sehingga Simon hanya bisa memberikan perlawanan sampai angka 7 saja.

Kejadian yang sudah berlalu biarlah berlalu, kita tidak perlu meberikan komentar yang negatif atau umpatan serta ejekan atau membanding – bandingkan secara berlebihan terus menerus. Jadikanlah pengalaman di Thomas dan Uber tahun 2010 sebagai pembelajaran untuk intropeksi dan pelajaran untuk memperbaiki diri serta team bulu tangkis Indonesia ke depannya. Kita harus tetap memberikan support kepada team bulu tangkis Indonesia. Agar perkembangan bulu tangkis Indonesia semakin maju kedepannya dan berharap dalam dua tahun mendatang Indonesia bisa meraih salah satu piala ini atau malahan kedua – duanya dibawa pulang ke pangkuan ibu pertiwi, sehingga terjadilah sejarah baru untuk perbulu tangkisan Indonesia.

Maju terus olah raga bulu tangkis Indonesia. Lupakanlah kegagalan yang terjadi dan ambil sisi positifnya saja. Jangan pernah menyerah untuk mengharumkan nama bangsa. Dhie bangga punya atlet – atler bulu tangkis seperti kalian. Teruslah berjuang sehingga semakin banyak prestasi yang diukir oleh kalian. I will always support and pray the best for all of you.
Subscribe to RSS Feed
Blog > News, sports > Thomas Cup 2010 Final: Indonesia vs China

Thomas Cup 2010 Final: Indonesia vs China
by Blogger Indonesia

Latest Updates Result of Thomas Cup 2010 Final between China and Indonesia. Live streaming in Indonesia can be seen through TRANS7 TV

Lin Dan Vs Taufik Hidayat : (1) 21 – 7 (2) 21 – 14

Fu Haifeng&Cai Yun Vs Markis Kido&Hendra Setiawan : (1) 25 – 23 (2) 6 – 21 (3) 21 – 12

Chen Jin Vs Simon Santoso : (1) 19-21 (2) 21-17 (3) 21-7

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates