Social Icons

Pages

Wednesday, October 12, 2011

Parents & Children : Taking Control Vs Spoil

Beberapa waktu lalu di tempat kerja Dhie, Dhie sempat menangani customer yang cukup menarik. Ada seorang wanita muda ditemani dengan seorang wanita yang cukup berumur yang dimana mereka adalah Ibu dan Anak. Tentunya mereka datang ke tempat bekerja Dhie untuk mencari sebuah hunian. Hal yang membuat menarik, yang mengendalikan adalah seorang wanita muda tersebut (sepertinya kurang cocok bila disebut wanita karena dilihat dari wajahnya sepertinya kuliah saja belum mungkin masih duduk di bangku SMU kurang lebih).

Perempuan SMU tersebut dengan mudahnya ingin hunian yang harganya relatif tinggi, baru dan terkesan mewah example seperti hunian di apartemen Central Park atau apartemen Royal Mediterania yang dimana apartemen yang baru saja berdiri di kawasan Central Business Development S.Parman.



Sesuatu hal menggelitik pikiran Dhie yaitu seorang Ibu dengan mudahnya diatur dengan kemauan seorang anak yang masih belum tahu kerasnya kehidupan dan susahnya untuk mencari uang. Seharusnya Ibunya yang menanyakan hunian, tetapi ini anaknya yang mau hunian ini hunian itu dan ibunya hanya mengikutinya saja dengan mengatakan terserah kamu aja maunya dimana dan bila ditekan dengan anaknya ibunya hanya bisa bilang tanya papa dulu, seperti tidak ada power sekali ibu tersebut. Sepertinya kalau barang yang diingini oleh anak tersebut bisa dibeli langsung oleh Ibu tersebut pastinya akan langsung dibelikan karena no power sekali terhadap anaknya.

Tidak salah memang bila orang tua ingin membahagiakan anak - anaknya, apalagi bila orang tua tersebut memiliki ekonomi yang tinggi dan sanggup untuk memberikan apapun kepada anak - anaknya, tetapi menurut Dhie hal ini menjadi salah, apabila yang diberikan kepada anaknya sudah berlebihan dan anaknya sudah dimanjakan dengan uang dan harta yang berlebih dari orang tuanya. Hal yang ditakutkan adalah anaknya menjadi terbiasa dan dimanjakan dengan hal tersebut, sehingga pada saat dimana usia seharusnya mencari pekerjaan dan uang merekanya menjadi malas karena sudah terlalu dimanjakan dan sudah terlalu enak hidupnya, mereka tinggal minta dan akan disediakan langsung keinginannya.

Amin kalau keluarga mereka kaya terus kalau sewaktu waktu (amit - amit) keluarga mereka sedang dilanda susah ekonomi, bagaimana anak tersebut bisa menjalani hidup? karena pada awalnya sudah terbiasa dengan harta yang bergelimang dan mau apapaun selalu ada. Memanjakan anak boleh saja, akan tetapi jangan berlebih, harus tahu kapan saat yang tepat.

Bila Dhie nanti sudah punya anak Dhie tidak akan memberikan yang mereka minta selalu dengan cuma - cuma, at sometime Dhie akan berikan dengan cuma - cuma, but mostly Dhie akan membuat suatu pola yang dimana mereka harus hit something terlebih dahulu after that Dhie akan berikan hal yang mereka inginkan. Maybe some people will say Dhie orang yang sedikit kaku dan keras kepada anak, but Dhie melakukan itu karena Dhie ingin membuat mereka terbiasa dengan pola yang ada di dunia ini. Pada saat kita bekerja nanti, kita tidak bisa dengan hanya meminta maka uang akan datang kecuali kita menjadi pengemis. Kita harus bekerja keras, harus berkarya, harus do something untuk mendapatkan secerca uang. It's not easy to earn money in this world harus ada peluh keringat yang dikeluarkan, bahkan terkadang sampai air mata yang dikeluarkan.

Sekali lagi Dhie katakan memanjakan boleh saja, akan tetapi jangan berlebihan. Bila sampai orang tua sudah tidak punya power dan hanya mengikuti keinginan anak, menurut Dhie itu sudah pada tahap gawat. Pada saat anak ingin sesuatu dan tidak diberikan biasanya mereka akan nangis or marah, but sometime hal itu harus terjadi dan jangan biarkan power orang tua kalah dengan cara anak - anak untuk mendapatkan keinginannya.

Sebagai orang tua yang baik menurut Dhie tidak boleh dikontrol sama anaknya. Keinginan seoarang anak harus bisa diredam oleh orang tuanya dan jangan dibiarkan begitu saja. Ditanyakan pendapatnya, tetapi haruslah yang memegang kuasanya adalah orang tuanya. Kalau dari kecil orang tua sudah kehilangan power terhadap anaknya maka pada saat anak tersebut besar, Dhie yakin sekali kalau orang tua tersebut akan lebih banyak disetir oleh anaknya, bahkan akibat parahnya bisa - bisa mereka jadi kurang ajar terhadap orang tuanya.

Hhhmmm bagi Dhie sungguh sedih bila melihat orang tua yang kehilangan power terhadap anaknya dan hanya meng"IYA"kan segala keinginan anaknya karena hanya ingin melihat anaknya bahagia dan selalu senang.

Setiap orang tua haruslah menjadi pemimpin bagi anak - anaknya dan menjadi pemimpin bukan berarti memberi makan hanya yang manis - manis saja kepada anaknya, terkadang kita pun harus memberi makanan pahit kepada anak - anak kita karena dunia ini tidak hanya menawarkan yang manis saja, tetapi lebih banyak pahit-nya. Sekali lagi Dhie katakan jangan terlalu sering memanjakan anak yang membuat orang tua menjadi kehilangan control terhadap anaknya. Setiap orang tua tetap harus pegang kendali dan jangan kehilangan power di depan seorang anak tentunya di taraf umur yang dapat dikatakan belum dewasa. Bila sudah dewasa barulah cara atau pola yang Dhie sebutkan diatas diganti dengan cara yang lebih dewasa pula karena menurut Dhie menangani anak yang belum dewasa dan sudah dewasa tentunya memiliki pola pengajaran yang sangat - sangat berbeda.

anyway... everything in this post just my opinion from my point of view... and I just shared....

Enjoy your life
   -Dhie-

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates