Social Icons

Pages

Friday, July 27, 2012

PENGERTIAN


Thursday, July 26, 2012

PENGERTIAN…. Hhhhmmmm kata ini tuh kadang buat kita bisa jadi galau, betul gak? Kadang kalau lagi sendiri kita bisa mikir yang enggak dan berkata si A ga bisa ngertiin gw trus nyambung ke si B dan mungkin bisa merembet ke si C dan D juga. Termasuk kalau lagi curhat kita bisa dengan mudahnya bilang pacar gw tuh ga pernah ada pengertiannya atau mungkin dengan boss di kantor atau mungkin dengan mama/brother atau lainnya yang kita bilang semuanya tidak pernah pengertian sama kita.

Sebetulnya apakah wajar kalau kita itung – itungan pengertian dengan orang yang kita kasihi? Menurut Dhie tidak wajar. Yep, Dhie pun pernah mengalami hal yang seperti itu, pada saat lagi galau Dhie berfikir kalau tidak ada satupun yang mengerti Dhie bahkan pada saat Dhie curhat pun Dhie mengutarakan hal yang seperti itu. Pada saat itu Dhie sedang dalam keadaan galau dan tidak berfikir secara sehat dan positif, but pada saat Dhie sudah sembuh galau-nya dan bisa berfikir positif, kadang apa yang kita pikirkan tidak seburuk itu koq. Kadang kalau kita berfikir dalam keadaan positif dan menelusuri baik – baik kadang kita bisa temukan sisi pengertian yang seseorang telah berikan kedalam kehidupan kita, but apakah kita bisa menutut pengertian dari orang lain 100%? Menurut Dhie tidak, karena setiap orang di dunia bisa galau dan biasanya kalau dalam keadaan galau sulit sekali untuk berfikiran positif karena biasanya kalau dalam keadaan galau yang ada kita hanya mengasihani diri sendiri, so bagaimana kita bisa mengerti orang lain kalau diri kita sendiri saja dalam kondisi ingin dimengerti. Menurut Dhie hanya orang – orang yang berfikiran positif dengan kondisi tidak galau dan mempunyai kasih-lah yang bisa melakukan pengertian, tetapi orang tersebut tidak bisa 100% selama hidupnya jadi seperti itu terus karena setiap orang pasti akan mempunyai masalah baik kecil ataupun besar dan mau kecil atau besar bisa menyebabkan galau, so pada saat orang tersebut galau dia tidak bisa mengerti kondisi orang lain karena pada saat kondisi seperti itu dialah yang ingin dimengerti padahal sebelum dia galau dia adalah orang yang selalu mengerti kondisi orang lain, but itulah hidup. Pada dasarnya setiap manusia itu sibuk dengan masalahnya sendiri, betul apa betul? Hehehehe…… Jadi pada dasarnya kalau manusia lagi menghadapi masalah yang bagi dia berat biasanya dia akan mengalami galau dan biasanya kalau lagi galau manusia tersebut ingin dimengerti.





Membicarakan soal pengertian pun berbicara soal menjadi pendengar yang baik. Banyak orang yang suka curhat dengan orang lain, tetapi ending-nya orang tersebut malah cerita dengan orang lain lagi dan berkata gw cerita ke si A dan dia ga bisa mengerti perasaan gw. Kenapa? Ada beberapa faktor, coba kita breakdown satu – satu yah.

1. Menyepelakan masalah orang yang lagi cerita
Contoh: ada seseorang bernama A sedang cerita ke si B. Si A cerita panjang lebar dan diakhirnya si B berkata, “masalah lu tuh ga ada apa – apanya, gw pernah ngalamin masalah yang lebih berat dari itu”. Pernah ngalamin kondisi seperti ini? Dhie bisa jamin si A ga akan lega yang ada malah makin penat hatinya, karena disepelekan begitu aja masalahnya. Setiap orang punya kadarnya masing – masing dalam menghadapi masalah, kadar Dhie dan kadar temen Dhie saja sudah bisa berbeda, ada yang jatoh dari motor dianggap biasa, tetapi ada yang jatoh dari motor dianggap masalah berat (example). Setiap masalah yang dihadapi setiap orang dihadapi dengan tingkat kemampuan orang tersebut masing – masing, jadi janganlah menyepelekan masalah seseorang kalau menurut kalian masalah teman kalian itu sepele, sudah cukup jadilah pendengar yang baik dan take attention kepada apa yang dia bicarakan, kalau bisa kasih solusi yah berikan tetapi sesuai kadarnya karena inilah faktor kedua yaitu terlalu sok menjadi orang yang luar biasa dalam memecahkan suatu masalah.

2. be the master of solving problem
Pernah gak ngalamin pada saat kita bercerita, orang yang kita certain itu kaya menjadi master-nya dalam hal solusi? Dhie bilang ini adalah salah satu faktor kenapa orang pada saat sudah curhat masih bisa berkata orang yang dia curhatin itu ga bisa ngertiin dia, karena terlalu berusaha memecahkan masalah si pencerita tersebut. Sebetulnya baik bila mencarikan solusi, tetapi kalau over pun menjadi tidak baik, bila saat ada orang bercerita cukup memberikan solusi satu atau dua (secukupnya) karena belum tentu solusi yang kita berikan pun benar – benar pas dengan kondisi yang dia hadapi, karena apakah orang yang diceritakan tersebut benar – benar bisa mengalami hal yang diceritakan? Kalau iya pun tidak akan 100%. Pertama belum tentu orang yang diceritakan pernah mengalami hal yang diceritakan dan kedua bila memang yang diceritakan pernah mengalami kondisi tersebut apakah kondisinya 100% sama? Tentu tidak karena ada perbedaan kepribadian, lingkungan, zaman dan keadaan. Dilihat dari sisi kepribadian saja sudah berbeda, orang sanguine – choleric dengan orang sanguine – phlegmatic saja tentunya sudah berbeda dalam menghadapi sebuah masalah, belum lagi kondisi lingkungan seperti teman dan keluarga. Jadi menurut Dhie, walaupun ada seseorang yang bisa mengerti perasaan orang lain itu tidak bisa 100% karena ada hal – hal yang pastinya berbeda, so solusi yang diberikan pun belum tentu bisa 100% tepat untuk setiap hal yang mirip. Memberikan solusi itu baik, tetapi jangan over, karena kalau orang lagi galau biasanya mereka hanya ingin didengarkan saja daripada berusaha menyelesaikan masalahnya.

*Hal yang Dhie bahas ini berbeda bila seseorang yang bercerita dalam kondisi fine dan tidak galau. Dengan kata lain orang yang sedang dalam kondisi fine curhat kepada seseorang untuk menanyakan saran maybe dalam karir atau bisnisnya dan orang yang dicurhatin adalah orang yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Orang yang dicurhatinnya yah tidak apa – apa untuk memberikan beribu – ribu saran karena orang yang curhat-nya pun bisa mengerti dengan baik dan dengan tidak dalam kondisi galau yang berusaha mengasihani diri serta malahan semua saran itu akan menjadi pertuah – petuah yang baik untuk hidupnya kedepannya.

Balik lagi….

3. Lawan cerita kita ga take attention
Pada saat sedang cerita terus lawan kita lagi sibuk sms-an atau bbm-an, kondisi ini juga ga banget karena at the end orang yang diceritainnya ga akan ngerti dengan apa yang diceritan dan jadinya malah banyak miss communication. So pasti yang ceritanya pun akan males dan berenti ceritanya, kalaupun lanjut karena sudah terlalu galau dan tidak terbendung lagi, but coba saja dilanjutkan terus dan terjadi miss communication dalam kurun kejadian yang banyak, pasti orang yang cerita tersebut akan diam dan males ceritanya karena lawannya pun terkesan tidak peduli dengan apa yang si orang galau ceritakan. Bukan hanya SMS atau BBM saja tetapi termasuk pada saat nonton TV, FB-an dan masih banyak lagi jenisnya.

4. Teman yang kita curhatin pun sedang galau dan butuh dimengerti.
Kondisi ini bisa berakhir dua, pertama yaitu yang baik yaitu kedua – duanya saling mengerti satu sama lain dan bisa jadi nangis bareng atau bergalau ria semalaman hehehehe…. But ada juga dampak buruknya yaitu malahan orang yang kita mau curhatin yang jadi curhat ke kita karena dia-nya pun sedang galau, jadinya kena tanggung kedua – duanya karena ga bisa poll – pollan ceritanya karena sama – sama dengan galau, jadi kedua – duanya berebutan untuk bercerita dan untuk dimengerti.

Itu beberapa kondisi yang Dhie dasarkan berdasarkan pengalaman Dhie saja, so Dhie just share pemikiran Dhie saja... :)

So biasanya orang yang sedang galau itu hanya ingin dimengerti dan untuk bisa mengerti orang yang galau adalah menjadi pendengar yang baik dan take attention terhadap apa yang diceritakan dengan sebuah anggukan kepala, atau kata “trus…” atau semacamnya atau bisa juga sebuah kalimat approval atau bahkan satu/dua buah solusi yang menunjukan bahwa kita take attention kepada cerita dia, bila solusi tersebut pas untuk dia berarti bagus but after satu/dua atau bahkan tiga solusi belum kena juga janganlah jadi master solving problem karena kalau terlalu over yang ada akan jadi annoying.

Dan please jangan pernah itung – itungan pengertian karena kalau kalian lebih pengertian dari yang lain, terus kalian dapet apa? Dapet uang 100juta? Enggak kan…. Setiap pengertian yang kita berikan kepada orang lain anggaplah itu seperti kasih yang tidak menuntut balas jadi bila kita pengertian ke seseorang dan bila orang tersebut pun nantinya tidak bisa mengerti kondisi kita pada saat kita galau yah berusaha-lah untuk legowo atau dengan kata lain rela dengan kondisi seperti itu dan jangan itung – itungan karena buat apa itung – itungan? Yang ada malah perbuatan kasih kita menjadi tidak tulus dan malahan bisa – bisa amal yang kita berikan dengan kasih tidak membawa berkah. Dhie mengerti pada saat galau sulit untuk melakukan hal itu, but try your best untuk tidak itung – itungan pengertian karena menurut Dhie itu cukup pathetic dan ironis, kalau pun tidak bisa ditahan lagi biarlah hanya di hati atau pikiran saja (kalau bisa malahan jangan juga), akan lebih parah dan menyedihkan kondisinya bila itung – itungan pengertian kalian ceritakan kepada orang lain.

So….. pada saat kalian melakukan pengertian ke orang lain janganlah menuntut balas dan jangan itung – itungan, biarlah setiap pengertian yang kita berikan itu seperti kasih yang diberikan tanpa menuntut balas dengan kata lain sama seperti amal.

Beberapa hal diatas semuanya keluar dari pikiran Dhie yang berdasarkan pengalaman Dhie dan pada saat Dhie sedang dalam kondisi fine and positif dan tentunya tidak galau hehehehehe…. That’s all that I want to share…. See ya….

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates