Social Icons

Pages

Tuesday, July 20, 2010

Another Thing That Truly Jakarta......

Senin, 19 Juli 2010

Another weird thing happen in Monday, what so acidently right??? but I believe there is no acident although that acident not necessarily mean anything.

Bila di post sebelumnya Dhie share tentang keanehan yang terjadi di Jakarta yaitu "kekosongan" yang terjadi di jalan raya Jakarta pada hari Senin tanggal 12 Juli 2010, kali ini Dhie akan berbagi cerita tentang satu minggu setelah kejadian tersebut. Wow! berbeda banget... Inilah Jakarta sesungguhnya, kalau ga macet bukan Jakarta namanya apalagi di hari Senin. So welcome back Jakarta, anda sudah kembali ke wujud asalnya... hehe... ;)

Mitos yang terjadi di Jakarta adalah kalau turun hujan maka traffic akan semakin padat dan macet. Entah mengapa mitos itu selalu benar.

Jackpot! sudah hari senin pula eh! turun hujan pula pada saat jam pulang kantor. U know what happen?? Macet abis cin!!!..... Bukan cuma macet aja yang jadi persoalan, tapi gara - gara hujan yang begitu deras maka air di dalam selokan pun meluap sehingga di beberapa titik di jalan raya banjir.

Karena rute pulang Dhie hampir selalu melewati kampus Trisakti, maka Dhie bisa langsung menyadari bila kali di dekat situ meluap. Sepertinya orang awam pun akan langsung menyadari bahwa kali tersebut meluap karena perbedaan dengan daratan hanya tinggal sedikit lagi. Bila terjadi hujan selama 1 jam atau 2 jam lagi maka akan kali itu akan semakin meluap dan terjadilah banjir yang parah di sekitar situ.

Baru saja kali meluap belum melewati daratan, kampus Trisakti di bagian depannya (pintu gerbang tempat masuk mobil dan motor) sudah kebanjiran. Bagaimana kalau dihujani air dari langit dengan lebih lama, maka sampai dalam kampusnya pun akan kebanjiran sepertinya.

Di depan kampus UnTar pun terjadi banjir hanya saja di bagian depan jalan rayanya saja, tidak sampai masuk ke dalam kampus UnTar-nya karena jalanan masuk ke kampus UnTar lebih tinggi sedikit daripada ketinggian di jalan raya. Pintar orang yang membuat seperti itu untuk kampus UnTar karena mencegah sedikit untuk tidak terjadinya banjir.

Sebetulnya Dhie sudah bisa menduga bahwa kampus Trisakti akan kebanjiran bila kali meluap sebab kali disamping kampus Trisakti tersebut sangat - sangat buruk keadaannya. Pertama sudah pasti bau, karena sepertinya tidak ada satu pun kali di Jakarta yang tidak bau, kalau kali tidak bau bukan Jakarta namanya (ughh so disgusting to thinking about the bad smell river in Jakarta, I felt like I can smell that and standing right beside that bad smell river, ughh!!).

Kondisi kedua adalah terlalu banyak sampah yang menyangkut di ujung kali tersebut dan sepertinya setiap hari bukannya berkurang tuh sampah malah semakin banyak. Sampah plastik, sterofoam dan masih banyak lagi berenang di kali tersebut. Huh! sungguh parah sekali... masa pemerintah tidak mau membantu untuk membersihkan sampah tersebut?? terus apakah orang disekitar lingkungan tersebut tahan dengan kondisi seperti itu?? mestinya mereka sadar jangan membuang sampah sembarangan lagi apalagi sampai ke sungai alias kali bau.

Walaupun mungkin kesadaran mereka buruk akan hal membuang sampah, tetapi Dhie salut dengan seorang bapak - bapak yang sudah punya umur dan mungkin bisa disebut kakek - kakek. Sang kakek tersebut menggunakan sebuah tongkat panjang lalu menceburkan tongkat tersebut ke sungai bau tersebut lalu menggoyang - goyangkannya untuk membuat aliran sungai tidak mampet karena sampah yang menghalangi. Warga sekitar harus berterima kasih kepada bapak tersebut karena kalau tidak ada dia bisa - bisa saja sungai bau tersebut meluap dan menggenangi tempat sekitar situ.

Ugh membayangkan banjir dengan air seperti itu membuat Dhie menjadi mual, karena baunya ga nahannnnn bau benerrr kentut aja kalah baunya.

Selain di tempat tersebut, Dhie melihat orang - orang yang dengan kesadaran tinggi membantu menghilangkan genangan air dari jalan raya dan orang - orang tersebut adalah penduduk sekitar. Salut! untuk mereka karena tanpa dibayar mereka rela bela - belain ambil gayung dan barang lainnya yang bisa mengangkut air dari jalan raya dan dibuang ke tempat lain yang tidak membuat genangan lagi (seperti kali / sungai sekitar situ / got).

Jakarta - Jakarta kalau tidak macet hal kesukaannya lagi adalah BANJIR!!!....
Selama Dhie hidup di dunia ini Dhie belum pernah mengalami banjir yang parah seperti yang dialami Singapore beberapa waktu yang lalu atau Jakarta beberapa tahun yang lalu. Kalau di Singapore walaupun banjir, Dhie tidak melihat adanya sampah yang "berenang" di banjir tersebut, berebda dengan Jakarta. Kalau Jakarta banjir ga pake sampah kayanya seperti makan makanan kurang garam, kurang lengkap gimana gtu, but Dhie ga pengen dan jangan sampe waktu Dhie tinggal di Jakarta Dhie mengalami banjir parah disertai dengan sampah dan bau menjijikan yang lebih bau dari kentut dan tok**.

Ughhh!! jangan sampe Dhie ke kantor harus naek gerobak atau kapal sekoci jadi - jadian. Jangan sampai itu terjadi!!!!.... Ayolah Jakarta berubahlah menjadi kota besar yang lebih baik lagi.... it's ok kalo macet, but banjir plus sampah n bau?? ga banget!! >.<

I hope our capital city more grown up to be a better city to living.
Keep our capital city clean and comfort to live...... with a simple thing like "Buanglah Sampah Pada Tempatnya", karena dengan buang sampah pada tempatnya maka kita sudah mengurangi jumlah sampah yang "berenang" di kali/sungai di Jakarta. Please stop!! pembuangan sampah ke got/kali/sungai karena bikin got/sungai/kali mampet dan bau yang melebihi kentut....

Go Jakarta!!! I know Jakarta can be a nice city to visited and stay ^^
Hidup Jakarta!! Hidup Indonesia!!

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates